Jika harus menjadi sekuntum bunga, aku akan memilih untuk menjadi melati,  meski tampak tak bermakna...
Sebab ia tak takut hadapi angin meski dengan mungil tubuhnya.
Sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah.
Sebab ia tak pernah iri melihat mawar yang merekah segar, dengan durinya yang garang.
 Sebab  ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi.
Sebab ia tak  pernah rendah diri pada anggrek yang anggun, yang setiap orang pun kan memuji.
Sebab ia tak pernah dengki pada tulip yang berwarna-warni.
Sebab Melati  tak gentar layu karena ia pahami hakikat diri,,,hakikat hidupnya...
Melati  slalu ikhlas tuk menerima keadaannya.
Hingga akhirnya melati menjadi bijak dengan dada yang lapang, dan justru terlihat indah dengan segala kesederhanaannya...

0 komentar:
Posting Komentar