STRESS

Kata ini sering kita dengar dan diucapkan oleh banyak orang. Dengan mudahnya seseorang mengatakan ”stress” bahkan ada salah seorang teman yang setiap kali mengatakan ”stress” untuk melegitimasi tingkah laku aneh yang dia lakukan. Seakan-akan kita bisa berbuat apa saja dengan alasan lagi ”stress”. Padahal keadaan diri kita masih baik, masih bisa makan 3 X sehari, masih bisa beribadah dengan tenang, masih bisa bekerja dengan baik, masih diberi kesehatan, tapi tidak sadar kita mendoakan diri kita sendiri agar masuk ke dalam kondisi gangguan jiwa yaitu ”stess”. Sehingga suatu kali saya mengatakan,”Kalau kamu mengatakan stress itu hal biasa bagi saya, berarti kamu lagi normal, tapi kalau kamu mengatakan tidak stress, nah baru saya heran berarti ada something worng with you.” Teman saya tertawa mendengar pernyataan saya. Seharusnya seorang muslim tidak layak mengatakan demikian walau dalam kondisi terjepit sekalipun. Jika Rasulullah pernah bersabda bahwa ”Setiap ucapan adalah do’a” maka kita perlu berhati-hati memilih kosakata untuk lisan kita. Ada amalan mujarab yang dicontohkan Rasulullah untuk menghindari kondisi ini yaitu ”Dzikrullah”. ”Alla bidzikrillahi tathmainnul quluub.” Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang....
Selamat mencoba........semoga tidak saya dengar lagi kata ”stress” itu lagi.

0 komentar: