SEDANG INGIN BERSAJAK

KETIKA KEMARAU MENYEBERANGI HATIKU

Ketika kemarau menyeberangi hatiku
Kukubur bulan kepedihan
Terbayang keranda mendekatiku
Tertuang rindu hanya pada-Mu

Mata nyalang terlecut sunyi
Angin mengukir jejak-jejak mawar
Memang harus ada yang berarti
Sebab langit tiada berkabar

Selagi aku bisa menyapa
Ayat-Mu bergetaran dalam jiwa
Angin-Mu menyapaku
Sujudku hanya padaMu


SAJAK KASIH SAYANG

Barangkali angin penghujung musim hujan
Akan sampai memasuki jendela rumahmu,
Membawa rindu yang kutitipkan dari jauh
Barangkali kau akan tetap menungguku,
Yang menulis cerita untuk pernikahan
Yang kau tunggu

Angin cintaku terus berhembus,
Melayarkan impian molek hari depan
Kucatat hari kelahiranmu,
Dan kupungut air mata kepedihan
Dari jalan ke jalan
Kubungkus dengan cinta sebagai kado untukmu
Semoga kearifan terjaga di hatimu.

SETANGKAI BUNGA UNTUK CINTA

Setangkai bunga kupetik
Dari sudut hatiku yang mawar
Betapa matangnya setangan kasih
Yang memberi dari kuburan perih

Inilah tanda untuk cinta
Inilah kesederhanaan yang kupunya
Memang mataku kadang berawan
Dan aku tak bisa mengatakannya bulan

Inilah tanda yang paling putih
Yang dimatangkan perih


SENANDUNG HATI

Bagaimana aku bisa memandangmu lagi
Kau pergi setelah menggoreskan kelam pada cintaku
Bagaimana aku bisa memberi cahaya bulan
Pada rambutmu yang sekelam malam

Pernah kau mengajari aku membelah gelombang
Kini tinggal bayang-bayang dalam kabut
Dan aku akan berpaling menembus fajar
Menghadapi pandangan yang memberiku kesejukan


MATA YANG MEMBERI

Halo, Tuhan
Telah Kau perindah matanya
Dengan cahaya bulan
Mata yang menyayangiku
Mata yang menyentuh hatiku

Halo...
Kutahu tak ada sahutan
Tapi Kau Maha mendengarkan
Terimalah doaku untuk matanya
Mata yang mau menerima
Kekurangan dan kelebihan
Mata yang menggembirakan
Mata yang memahami kesederhanaan
Category: 0 komentar

0 komentar: